Koinsidens dan Interferensi
Uji silang sering juga disebut sebagai persilangan tes, persilangan tes adalah suatu  persilangan untuk mengetahui apakah suatu individu itu homozigot ataukah heterozigot. Fenotip dari individu yang homozigot ataupun yang heterozigot dominan dari suatu gen yang  bersifat dominan penuh adalah sama. Pada persilangan ini, maka individu yang akan diuji dikawinkan dengan individu yang sudah jelas homozigot resesif (Hardjosubroto, 1998).
Muller menegaskan bahwa suatu pindah silang yang terjadi pada suatu tempat tentu menghambat terjadinya pindah silang lain yang berdekatan. Inilah yang dinamakan interferensi. Untuk mencari besarnya interferensi harus dicari besarnya koefisien koinsidens (KK) dahulu, yaitu perbandingan antara banyaknya pindah silang ganda yang sesungguhnya dengan banyaknya pindah silang ganda yang diharapkan (Elrod & Stansfield, 2002).
Interferensi adalah pindah silang yang terjadi di suatu tempat mengurangi kemungkinan terjadinya pindah silang pada daerah di dekatnya.
Koefisien Konsidens (KK) adalah perbandingan antara banyaknya pindah silang ganda yang sesungguhnya dengan banyaknya pindah silang ganda yang diharapkan (Suryo,2010).
            Koefisien Interferensi (KI) = 1-KK
  Pindah silang ganda yang sesungguhnya =  = 0,0016
  Pindah silang ganda yang diharapkan = 0,1075 x 0,095 = 0,0102
                        Jadi ,    KK =  = 0,16
                                    KI = 1 – 0,16 = 0,84
  Contoh lain :
            Pada tanaman jagung (Zea mays) dikenal gen-gen yang terangkai, misalnya :
+ (atau Bm)     = gen yang menyebabkan tulang daun berwarna hijau (Normal)
Bm                  = gen yang menyebabkan tulang daun coklat
+ (atau Pr)       = gen yang menyebabkan biji berwarna kuning (Normal)
Pr                     = gen yang menyebabkan biji berwarna merah
+ (atau V)        = gen yang menyebabkan daun berwarna hijau (Normal)
v                      = gen yang menyebabkan daun berwarna hijau pucat
Uji silang dari tanaman trihibrid (♀    x  ♂  ) menghasilkan keturunan :
+ pr v   = 57 tanaman              bm + v = 2 tanaman
bm pr v= 434 tanaman            + + v    = 1 tanaman
bm + + = 60 tanaman              + pr +  = 3 tanaman
+ + +   = 441 tanaman                        bm pr += 2 tanaman
Maka :
PS antara bm – v =
                        =  = 0,12 = 12 %
Ps antara v – pr           =
                        =  = 0,008 = 0,8 %
Jadi :
Jarak gen bm – v = 12 unit
Jarak ge v – pr = 0,8 unit
Gambar peta kromosom relatif yaitu :
            bm                                           v          pr  
                                    12                          0,8
  PSG yang sesungguhnya =  = 0,003
  PSG yang diharapkan = 0,12 x 0,008 = 0,00096
  KK =  = 3,125
  KI = 1 – 3,125 = - 2,125



Daftar Pustaka
Elrod & Stansfield. 2002. Schaum’s Outline Teori dan Soal -Soal Genetika. Jakarta: Erlangga.
Hardjosubroto, Wartomo. 1998. Pengantar Genetika Hewan. Yogyakarta: Fakultas Peternakan UGM.
Suryo. 2010. Genetika untuk Strata1. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bakteri Tanah Penghasil Antibiotik

Tugas Komputer Kedua